Selamat datang..
Diklat PLN..
Lama nian kami rindu padamuuuu
Bertahun-tahun.. Bercerai mata..
Kini kita berjumpa pulaa..
Dengarkan suaraa.. Gegap gempitaa..
Mengiri Langkah derap PLN..
Hilangkan Rindu .. pada ibumu..
Selamat datang di sukabumi..

Awal perjalanan ini dimulai setelah kami tanda tangan
kontrak pada 12 Februari 2020 di Distribusi Jakarta Raya Lantai 6 Gambir
Jakarta Pusat. Esok lusa kami melalui perjuangan yang sangat Panjang terasa
walau hanya 12 hari lamanya. Ini merupakan perjuangan pertama kami begitu
mengawali diklat Prajabatan Angkatan 73 PLN.
Sukabumi, sebuah kota di jawa barat itu menjadi saksi
pertmbuhan mental dan Latihan fisik kami selama 12 hari. Kami dididik di
SETUKPA POLRI Sukabumi, kami disamakan dengan sekelas calon Perwira Polisi
dalam menyenyam pendidikannya.
Saat itu kami datang pukul 10.00 WIB di depan Pos Setukpa
Polri menggunakan Mobil Bis Bersama Kawan-kawan JKT yang berjumlah 26 tuh ( yup
4 tidak ada kabar). Kami membawa koper kami dari bawah sampai dengan depan
asrama putra Cakra Manggala untuk pembagian Pleton dan Kamar. Kami ber-26
terpisah, tapi kebanyakan berkumpul di Pleton 3A. yang setelahnya kami berfoto
untuk membuat ID Card Prajabatan.
Tujuh Jam telah berlalu, masing-masing daerah telah datang
silih berganti (Kalimantan, Sulawesi, Medan, dsb). Malam itu kami berkumpul
untuk pemberian baju, celana dan sepatu yang akan membersamai kami selama 12
hari kedepan. Tepat setelah Isya kami dikumpulkan untuk makan malam pertama
kami di rumah makan Calon perwira dan melakukan Apel pertama kami sekaligus
pembelajaran singkat mengenai PBB untuk persiapan Upacara keseokan harinya di
depan kantor utama setukpa. Dan setelahnya kami sudah tidak boleh lagi
menggunakan alat komunikasi karena akan dikumpulkan kepada Danton kami. Dan
saat itu Pak Arif lah Danton kami.
(Day-1)
Keesokan harinya, kami memulai kegiatan pukul 03.30 untuk
melaksanakan mandi (bagi yang mau) dan langsung melaksanakan apel pagi, shalat
di mess dan makan pagi. Hari ini adalah hari Jum’at. Kegiatan kami pun sangat
padat. Pagi itu kami langsung menuju Lapangan depan kantor Utama Setukpa dengan
menempuh 750 meter dari rumah makan dan menyebrangi jalan protokol utama.
Kemudian kami melakukan Upacara pembukaan Diklat Kesemaptaan kami yang dibuka
dengan Kepala Setukpa dan juga Manager dari PLN.
Upacara telah selesai, kami langsung menuju lapangan sutadi
untuk melaksanakan Test Fisik, mulai dari Lari mengelilingi lapangan, Push UP,
Sitt UP, Pull Up, dan Shuttle Run. Kami melaksanakannya secara bergilir dua pleton
untuk masing-masing kloter. Saat itu aku hanya berhasil menempuh 5 ½ Putaran,
35 Push UP, 40 Sitt Up, dan 1 Pull-UP dan 11 detik Shuttle Run. Kemudian kita
balik ke atas untuk menuju Mess dan melaksanakan mandi sebelum turun lagi ke
bawah dan melakukan ibadah Shalat Jum’at pertamakami di sana.
Siang harinya kami yang sudah melaksanakan Test Fisik hanya
melihat kloter lain menjalani test di tribun Lapangan tersebut. Setelahnya kami
Kembali menuju Mess untuk melaksanakan Mandi, Shalat Maghrib kemudian turun ke
Ruang makan, dan Shalat Isya, serta mengakhiri hari pertama kami dengan Apel
Malam. Kemudian kami Kembali ke mess pukul 22.30 untuk Cuci baju dan tidur.
(Day-2)
Belum sempurna Bulan meninggalkan langit malam itu, Kami
sudah harus Kembali beraktifitas mulai 03.30 pagi. Kami melaksanakan apel pagi,
Sarapan, dan kemudian turun ke bawah untuk melaksakan Shalat Subuh di masjid
yang diakhiri dengan kultum 7 menit yang berarti waktu tambah untuk tidur kami.
Kemudian Kami dikumpulkan di lapangan Sutadi untuk pelaksanaan tempaan Fisik
pertama kami. Push Up, Sit UP, ngerayap depan belakang, dan juga jumping jack
sebanyak 2 X 4 Hitungan Gerakan X 8 Jumlah Hitungan X 4 Sisi. Dan diberitahukan
aka nada persiapan untuk persembahan diakhir diklat kami nanti (dimana menjadi
tujuan keseluruhan diklat ini). Kemudian kami menuju aula dan diadakannya
pemilihan untuk Danki A, B, dan C, Danton masing-masing Pleton, dan Danki atau
ketua Angkatan. Terpilihlah Kevin sebagai ketua Angkatan, dan Nanda sebagai
danton 3A.
Setelahnya kami melakukan Check Up Kesehatan di Rumah sakit
dekat dengan aula untuk melaksanakan pengukuran berat, tinggi, dan pengecekan
oleh dokter. Barulah kemudian kami menuju ruangan persenjataan setukpa polri,
di mana senjata itu akan menjadi istri atau suami kami nanti selama 10 hari
kedepan. Setelahnya kami melalui hari kami seperti biasa sampai dengan 23.00.
(Day-3)
Aktifitas hari ini di awali dengan hal yang sama sepeerti
hari sebelumnya, dan diakhiri juga dengan hal yang sama. Yang berbeda dari hari
ini hanyalah kegiatan utamanya, kegiatan utama hari ini ialah Mountenering atau
belajar tali temali. Kami mempelajari berbagai macam simpul, mulai dari simpul
mati hingga simpul tusuk. Pelajaran tali temali setelah melaksanakan teori,
dilakukan praktik, dan kegiatan praktik itu merupakan kegiatan paling seru yang
pernah saya lalui. Yup kegiatan itu ialah Wall Climbing. Bedanya kegiatan ini
bukan naik tebing, tapi turun tebing dengan menggunakan tali sebagai
penahannnya dibantu dengan polwan perwira Tangguh yang tahan kita turun ke
bawah. Hari itu terjadi hal yang aneh, berkali-kali beberapa polisi
mengingatkan kita untuk selalu siap siaga kapanpun jika ada panggilan kami
harus siap. Dan malam apel pun kami lebih cepat selesai dengan dihadiri banyak
perwira danton dan danki pendamping kami. Ternyataa….

Oto bemo.. oto bemo..
Beroda tiga.. tiga rodanya…
Tempat berhenti.
Berhenti tempat..
Di tengah-tengah kota.
Kota di tengah-tengah
Nona bilang.. Bilang
Nona.
Tidak punya uang. Uang
tidak punya
Jalan Kaki Saja. Kaki
Jaan saja.
(Day-4)
Belum lama kami tertidur, suara tembakan terdengar dengan
garangnya membangunkan kami yang baru memejamkan mata 90 menit lamanya. Itu
adalah Panggilan Luar biasa. Kami diperintahkan untuk segera kumpul dengan
pakaian lengkap ( Kaos Dalam, Baju Setukpa, Celana Setukpa, Sepatu Kaos Kaki
dan Karet kaos Kaki, serta helm dan senjata). Malam itu banyak sekali yang
tidak menggunakan peralatan lengkap Ketika berkumpul di depan lapangan mess.
Saat itu, terjadilah hukuman pertama yang kami rasakan bagi yang tidak lengkap atributnya.
Kami pun terpaksa Push Up di lapangan yang masih basah karena hujan. Setelah
pengecekan dan penghukuman diserta dengan pencatatan nama yang melanggar oleh
danton, kami Kembali tidur untuk menambah tenaga untuk mengawali hari ke empat
di setukpa ini.
Tak terasa pintu kamar berkali-kali digedor, mata yang masi
terpejam tak mampu untuk terbuka melihat pukul berapa saat itu, ternyata jam
sudah menunjukan waktu 03.30 yang berrati kami harus mengawali aktifitas
seperti biasanya dengan agenda utama kami ialah Beladiri polri. Kami tersentak
karena pertama kali kami merasakan stretching 90 menit lamanya sebelum memulai
Gerakan-gerakan dasar yang berakhir hingga adzan dzhuhur memanggil. Setelahnya,
kami sudah mulai Latihan Gerakan inti (ongos dan o soto gari) sampai pukul
17.00 WIB. Gerimis pun membasahi seakan riang menyambut kepulangan kami setelah
berlatih kurang lebih 8 jam lamanya. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan seperti
biasanya dengan sellau diselingi Latihan debilee, pertunjukan Yel-yel, bela
diri dan Latihan pioneering malam harinya.
(Day 5-7)
Empat hari telah berlalu, tapi kami merasa sudah setahun
lamanya kami tinggal di setukpa ini, hari ke lima sampai dengan hari ke 7 ini
berbeda dengan hari-hari sebelumnya, mulai hari ini kami sudah belajar di kelas
dengan mempelajari berbagai macam materi. Mulai dari materi NAPZA, Radikalisme,
PBAK, Laporan Kejadian, dan juga NAC (Neuro Assosiatif Conditioning). Kami diajari oleh bebebrapa instruktur dengan
gelar dan pangkat yang berbeda-beda. Dan sering kali kami bermimpi di kelas
alias tertidur. Oleh kare itulah belajar dikelas menjadi salah satu kegiatan
favorit kami karena kami bisa menambah waktu tidur kami hahaha. Untuk pembagian
kelas kami pun bukan hanya tediri dari satu pleton yang sama, akan tetapi bisa
berbeda karena pembagian kelas diurutkan sesuai dengan absen dari pleton 1A
-3C. dan kebetulan saat itu aku bergabung dengan pleton 2A Bersama 4 kawan
pleton 3A lainnya (Aryq, Fahri, Arie, dan begin). Sore harinya kami berlatih Langkah
defile, pertunjukan bela diri, Yel-yel dan juga pioneering yang akan
ditampilkan di hari terakhir kami di sini. Latihan pun berlanjut malam harinya
setelah apel malam di lapangan depan mess.

Derap langkah Nan Gagah perkasa..
Seirama dan Satu suara..
Sambil bernyanyi.. Lagu Hura-hura..
Itu tandanya PLN Jaya..
Ayunkan Langkah Kiri dan kanan..
Atur jarak jaga kerapihan..
Jangan sampai merusak Barisan
Banjar dan Shafnya Harus diluruskan..
(Day-8)
Hari ini kami masi melaksanakan materi untuk menghabiskan
hari, tapi berbeda dengan hari sebelumnya yang bertempat di kelas samping
lapangan sutadi, hari ini kami berkesempatan untuk belajar di Aula di bawahnya
gereja yang ada di sana. Hari ini kami mempelajari IPS (Inter personal Skill).
Hari itu, semua perasaan dicampur adukan oleh insruktur, kami merasakan senang,
dan sedih di hari yang sama, kami juga mempelajari banyak hal terkait kerja
sama dan lain sebagainya. air mata berjatuhan hingga membanjiri pipi ke 248
siswa prajabatan. Kami mengingat jasa orang tua kami dan merenungkannya. Akan
tetapi kami bukan hanya merasakan sedih saat itu. kami juga berjoget dan
bernyanyi Bersama untuk mengakhiri hari itu. selain itu kami juga berlatih
untuk percaya satu dengan lainnya diikuti oleh penutupan mata salah satu
partner untuk berjalan dari aula menuju masjid begitupun sebaliknya. Dan juga
diakhiri dengan makan Bersama tapi mata masih tertutup. Sore hari dan malam harinya kami masih
melakukan kegiatan seperti biasanya.
(Day-9)
Delapan hari telah berlalu, badan sudah menyusut, kulit
mulaikering dan hitam,tapi semangat kami juga sudah mulai luntur hehe. Tapi
hari itu, kami melaksanakan Outbound Bersama-sama yang masing-masing
kelompoknya diambil dari kelas kemarin kami belajar. Kami melaksanakan berbagai
macam outbound, akan tetapi karena hujan dan waktu dari setiap permainan yang
cukup lama, kami tidak bisa melaksakan keseluruhan permainan outbound. Satu
kelas kami terbagi menjadi dua kelompok dengan terdiri dari 15 orang setiap
kelompoknya. Kami berlomba-lomba dari satu permainan ke permainan lainnya untuk
mendapatkan satu buah pisang wkwk.
Permainan diawali dengan memindahkan orang dengan melewati
sungai yang deras dibantu oleh 4 drigen, 1 papan Panjang setengah sungai, dan 1
papan pendek 1/3 papan sebelumnya. Dengan dibantu oleh peralatan tadi,
bagaimana caranya kami bisa menyebrangi sunga tersebut dengan membawa
peralatannya juga ke sebrang beserta keseluruhan anggota kami.

Game kedua kami masih berhubungan dengan game ke satu
walaupun dengan tempat dan ide yang berbeda, akan tetapi tetap satu tujuan yang
sama, yakni membawa keseluruhan tim melewati tower yang terdapat tegangan
tinggi, hanya dengan satu buah papan, tali, dan juga drigen. Bagaimana caranya
kami dapat menyebrang ke sisi tower yang lain dan juga membawa peralatannya.
Berikutnya kami melaksanakn permaianan di mana kami harus
melewati lingkaran yang terdiri dari 12 lingkaran dengan 3 tingkatan lingkaran.
Kami harus melewati lingkaran tersebut dengan satu orang setiap lingkarannya,
kami juga harus mengatur strategi siapa yang ertama masuk ke temat sebrang
untuk menahan rang-orang yang akan sebrang selanjutnya.
Dan terakhir merupakan games yang paling seru karena kami
harus bersentuhan dengan air. Banyak sekali yang sampai basah kuyup dalam games
ini, tapi saat itu alhamdulillah kelompuku tidak basah hanya Sebagian
terkenacipratan air dan berhasil memenuhi misi dengan waktu yang sangat cepat.
Di games ini kami dituntut untuk mengeluarkan bola dengan dibantu air dari
sebuah pipa yang banyak bolongnya di setiap sisinya.

Malamnya setelah outbound kami diberitahu aka nada outbound
malam untuk kehutan-hutan. Kami diberikan dua buah lilin dan korek api serta
puisi untuk memenuhhi serangkaian tugas katanya. Singkat certa kami disuruh
menunggu di lapangan bola tempat kami bermain outbound dengan keadaan gelap
gulita.kami pun banyak yang tertidur saat itu. terutama aku, haha, aku sampai
tertidur sangat pulan dan dibangunkan oleh polisi berkali-kali tapi ku tak
bangun, hingga sampai senjataku diambil olehnya, aku pun masih takt ahu.
Akhirnya karena hal itu aku harus merayap ke salah satu sisi lapangan bola
tersebut untuk mendapatkan senjata tersebut. Akan tetapi semua yang sudah
diinstruksikan saat apel malam tidak ada yang dilaksanakan. Padahal saat itu
kami sudah tidak menggunakan sepatu laknat dan celana setukpa. Kami menggunakan
training dan juga sepatu olahraga dengan pakaian informal lainnya. Tapi ternyata
malam itu ditutup hanya dengan cerita dengan instruktur kelas menenai cita-cita
kita kedepan.
Dari jauh kamii datangg
Tuk menjadi pegawai PLN
PLN selalu Siap sediaaa
Walau Beda suku dan agama
Bersatu padu kami ditempa
Setukpa Polri Adalah saksinyaa
Kan ku kenang Selamanya..
Diklat PLN Jaya (2X)
Hidup Angkatan 73..
(Day-10)
Hari ini kami diberitahu bahwasanya kami akan melaksanakan
ekspedisi darat sejauh 30 KM dan akan melewati pegungan dan berheti dipuncak
dan berakhir Kembali di setukpa. Tapi kenyataanya kami hanya melaksanakan
ekspedisi darat sejauh 7,5 km dengan membawa perlengkapan lengkap kami dan
bebrbaris dengan rapih. Kami juga melakukan istirahat satu kali untuk memakan
snack dan minum teh, jalur yang dilalui melalui rumah warga dan jalan-jalan
kecil yang memngelilingi stukpa polri. Kami berangkat lewat jalan utama dan
pulang lewat jalan ruah warga. Setelah itu kami masih berkatifitas seperti
biasa untuk menyambut hari penutupan yang kian hari semakin mendekat.
(Day-11)
Tidak ada yang sepesial di hari ini, tapi hari ini adalah
hari pertama kami berjumpa dengan pegawai PLN yang memberikan kami berbagai
materi mengani PLN Values dan Bisnis PLN. Saat itu kami dimarahi karena ruangan
aula saat itu kotor akibat sepatu kami yang menginjak rumput sebelumnya untuk
Latihan defile, akhirnya sesisi ruangan aulabanyak sekali rerumputan bekas
injakan kaki kami. Dan itulah pertama kalinya kami Angkatan 73, di Cap jelek
sebagai first Impression dari pegawainya. Kemudian kegiatan dilanjutkan seperti
biasanya dengan melakukan gladi resik untuk penampilan keesokan harinya. Dan
malam harinya HP kami dikembalikan.
(Day-12)
Hari ini merupakan hari yang kami tunggu-tunggu karena hari
ini ialah hari terakhir kami di sukabumi untuk menjalankan kesemaptaan. Kami
melakukan upacara penutupan dilanjutkan dengan penampilan bela diri,
Pioneering, dan angkah defile. Serta diakhiri dengan foto Bersama di lapangan
sutadi. Kemudian kami Kembali ke mess untuk persiapan pergi dan juga terdapat
pembagian aport diakhiri dengan foto pleton Bersama. Setelahnya, kami pergi
dari setukpa menuju Bogor untuk melanjutkan perjuangan kami selanjutnya..

Bersambung ….
Komentar
Posting Komentar